Tidak
terasa Kabinet kerja yang di pimpin Presiden Joko Widodo telah menginjak tahun
ke-3 setelah pelantikan Presiden Joko Widodo pada 20 Oktober 2014 lalu. Kabinet
Kerja dibentuk untuk membantu Presiden Jokowi dalam menyelesaikan permasalahan
kemiskinan, kesehatan, pendidikan, kependudukan, infrastruktur dan lain-lain. Salah
satu proyek yang menjadi prioritas pembangunan era Presiden Jokowi adalah
infrastruktur, Presiden Jokowi tengah kenjar-kenjarnya melakukan pembangunan
infrastruktur di jantung kota dan di daerah-daerah Indonesia untuk menunjang
perekonomian. Menurut beliau infrastruktur adalah hal yang paling penting yang
menopang perekonomian Indonesia agar menjadi lebih baik.
Source of : Kata Data |
Ekonografik
tersebut menunjukkan bahwa anggaran belanja negara tahun 2018 pada poin pertama
ditujukan untuk pembangunan infrastruktur setelah itu pendidikan &
kesehatan dan belanja barang pada poin dua dan tiga. Ini bukti bahwa
pemerintahan Presiden Jokowi masih menjadikan pembangunan infrastruktur sebagai
sektor prioritas, bukti lain yang menjadikan infrastruktur sebagai salah satu
prioritas pembangunan yaitu dengan adanya tiga fokus utama pembangunan
infrastruktrur yang dicanangkang beliau. Berikut ini adalah tiga fokus utama
pembangunan infrastruktur era Presiden Jokowi.
1. PERCEPATAN
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
Percepatan
pembangunan infrastruktur dilakukan oleh Presiden Jokowi agar infrastruktur
tersebut dapat segera di nikmati oleh masyarakat dan menjadi penopang
perekonomian yang sejatinya untuk kepentingan masyarakat. Percepatan pembanguna
infrastruktur dilakukan melalui perbaikan kebijakan, kelembagaan, pembiayaan
dan penyiapan proyek.
Kebijakan
adalah konsep dan asas yang menjadi pedoman dan dasar rencana dalam pelaksanaan
suatu proyek atau pekerjaan. Perbaikan
kebijakan mengenai infrastruktur dilakukan agar proyek-proyek yang akan
dijalnakan dan yang telah dijalankan sesuai dengan rencana seharusnya dan
selesai sesuai dengan yang telah ditargetkan. Presiden Jokowi melakukan
perbaikan kebijakan infrastruktur guna kelancaran jalannya pembangunan
infrastruktur yang sedang giat di lakukan, beberapa perbaikan kebijakan yang
dilakukan oleh Presiden Jokowi diantaranya yaitu menerbitkan PERPRES No.75
tahun 2014 tentang percepatan penyediaan infarstruktur prioritas diterbitkan
untuk membentuk KPPIP dan menerbitkan PERPRES No.3 tahun 2016 tentang
percepatan pelaksanaan proyek strategis nasional yang berisi 225 proyek
infrastruktur dan 1 program ketenagalistrikan (35.000 WM).
Bukan
perkara yang mudah untuk melakukan percepatan pembangunan infrastruktur agar
sesuai dengan target yang telah dibuat, untuk itu perlunya bantuan kelembagaan
untuk melaksanakan pembangunan infrastruktur tersebut. Presiden Jokowi
memberikan penugasan kepada BUMN sebagai lembaga yang dapat membantu percepatan
pembangunan infrastruktur, penugasan yang diberikan kepada BUMN yaitu
pembangunan Tol Trans Sumatera, LRT Sumatera Utara, dan LRT Jabodetabek.
Sering
kali sebuah proyek akan mangkrak dan berhenti ditengah jalan disebabkan oleh
faktor pembiayaan, entah itu pembiayaan tidak sesuai ataupun adanya oknum-oknum
nakal yang bermain dengan pembiayaan infranstruktur. Untuk itu perbaikan
pembiayaan adalah jalan agar semua permasalahan tersebut dapat terselesaikan.
Perbaikan pembiayaan yang dilakukan oleh pemerintahan Presiden Jokowi yaitu
dengan membiayai sebagian seksi jalan tol namun memberikan hak pengeloilaan
seluruh ruas jalan tol kepada kontraktor, pembangunan seksi lainnya dalam
rangka meningkatkan nilai investasi kontraktor.
Ketika
pemerintah lengah sedikit saja mana suatu proyek yang telah di tetapkan akan
berjalan tidak seperti yang diharapkan, untuk itu perlunya perbaikan proyek
yang bertujuan mengembalikan proyek agar sesuai dengan keputusan yang berlaku.
Sebagai contoh perbaikan proyek yang dilakukan oleh pemerintahan Presiden
Jokowi yaitu dengan mengembangkan skema KPBU (Kerjasama Pemerintahan Badan
Usaha) pada proyek Palapa Ring, Kilang Minyak Bontang, Dan Tol
Serang-Panimbang.
2. PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR YANG KOMPREHENSIF, MENCIPTAKAN KONEKTIVITAS NASIONAL DAN
PERTUMBUHAN EKONOMI
Indonesia
sebagai salah satu negara kepulauan terbesar dunia mengadapai permasalahan yang
kompleks mengenai pembangunan infrastruktur, belum meratanya pembangunan yang
dilakukan oleh pemerintah berdampak pada tidak meratanya pula pertumbuhan
ekonomi masyarakatnya. Dengan demikian agar daerah-daerah di Indonesia memiliki
pertumbuhan ekonomi dibutukan pemerataan pembangunan infrastruktur yang
komprehensif, menciptakan konektivitas nasional melalui pembangunan
infrastruktur darat, udara dan laut guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
mengurangi ketimpangan ekonomi.
3. PROYEK
STRATEGIS NASIONAL INFRASTRUKTUR YANG SIGNIFIKAN
Tidak heran jika perkembangan pembangunan
infrastruktur mengalami peningkatan yang signifikan berkat kerjasama antara
pihak-pihak yang memiliki tujuan sama dalam pembangunan infrastruktur. Terlihat
dari 8 proyek berskala nasional di tahun
2016 mengalami perkembangan yang signifikan akibat percepatan pembangunan
infrastruktur, delapan proyek tersebut umumnya berada di luar Pulau Jawa.
Menurut Data Statistik
pembangunan infrastruktur yang dilakukan banyak sekali hambatan yang
menyebabkan pembangunan infrastruktur terkendala, hambatan terbesar datang dari
pembebasan lahan. Masyarakat umumnya enggan untuk melepaskan lahan mereka
meskipun ada ganti rugi yang diberikan kepada mereka. Masalah pembebasan lahan mendominasi terhambatnya proyek strategis
nasional. Data Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP)
mencatat dari 225 proyek tersebut sebanyak 44 persen diantaranya mengalami masalah
lahan. Sementara perencanaan dan penyiapan proyek menjadi hambatan kedua.
Adapun 17 persen proyek mengalami persoalan pendanaan. Untuk pendanaan, hingga
saat ini terdapat 25 proyek yang belum ditetapkan skemanya. Menurut Ketua Tim
Pelaksana KPPIP, Wahyu Utomo seperti yang dikutip dalam kompas.com, studi dari
proyek-proyek tersebut belum rampung jadi belum bisa tentukan skema
pendanaannya.
Selain itu Kebutuhan anggaran pembebasan lahan untuk jalan
tol pada 2017 mencapai Rp 28 triliun. Tol Jabodetabek menjadi yang
paling tinggi dengan anggaran mencapai hampir Rp 14 triliun. Selanjutnya ada
Tol Trans Jawa dengan kebutuhan Rp 6,3 triliun. Sedangkan Tol Trans
Sumatera-Sulawesi mencapai Rp 4,3 triliun dan Tol Non-Trans Jawa Rp 1,9
Triliun.
Meski membutuhkan
anggaran yang cukup besar, jumlah dana yang disediakan oleh Lembaga Manajemen
Aset Negara (LMAN) untuk proyek jalan tol hanya Rp 13 triliun.
Artinya pemerintah
masih membutuhkan dana Rp 15 triliun untuk membiayai proyek jalan tol. Untuk mengatasi
hal tersebut dan proyek infrastruktur tetap berjalan, maka pembiayaan
pembebasan lahan melalui dana bergulir yang dilakukan oleh Badan Usaha Jalan
Tol (BUJT) dilakukan lagi. Namun, hingga saat ini Peraturan Menteri Keuangan
(PMK) yang memayungi pengembalian dana talangan tersebut masih belum keluar.
Stasistik Indonesia menunjukkan bahwa Indonesia membutuhkan pembiayaan
infrastruktur terbesar diabndingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya. Hingga
2030, kebutuhan dana infrastruktur di Indonesia menurut HSBC diperkirakan
mencapai US$ 1,16 triliun. Filipina merupakan negara dengan kebutuhan pendanaan
infrastruktur terbesar kedua di negara-negara kawasan Asia Tenggara diikuti
Vietnam dan Thailand. Total pembiayaan di ASEAN mencapai US$ 2,06 triliun sementara
pembiayaan dari pemerintah hanya US$ 908 miliar sehingga masih ada kekurangan
sekitar US$ 1,16 triliun.
Kebutuhan pendanaan
infrastruktur Indonesia yang besar tersebut hanya sekitar US$ 441 miliar
rencana pembiayaan dari pemerintah. Jadi masih terdapat kekurangan pendanaan
infrastruktur US$ 721 miliar hingga 2030. Kekurangan pembiayaan Indonesia jauh
lebih besar dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya.
Dalam beberapa tahun,
Indonesia terus meningkatkan anggaran infrastruktur dan pada APBN 2017 pemerintah
akan mengucurkan Rp 378 triliun. Namun, kendala birokrasi menjadi penghambat
minimnya penyerapan anggaran. Selain itu, kurangnya persiapan sebuah proyek
infrastruktur membuat perbankan masih enggan berperan dalam program pendanaan.
Pembebasan lahan menjadi masalah yang serius di Indonesia.
Perlu diketahui bahwa pembangunan infrastruktur di Indonesia masuk dalam jajaran negara dengan kontribusi pembangunan
infrastruktur terhadap PDB (Produk Domestic Bruto) terbesar dunia. Survei yang
dilakukan Arcadis, konsultan yang bergerak di bidang aset dan pembangunan asal
Belanda menyebutkan kontribusi pembangunan aset atas PDB di Indonesia mencapai
US$ 1,2 triliun. Jumlah itu menempatkan Indonesia di posisi enam, mengungguli
Jerman yang mencatatkan kontribus US$ 1 triliun.
Membasah mengenai pembangunan infastruktur memang tidak akan ada
habisnya, mulai dari masalah pembiayaan atau anggaran untuk pembangunan
infrastruktur sampai proses pengerjaan infrastruktur dilapangan. Agar lebih dapat
memahami mengenai pembangunan infrastruktur berikut ini saya sajikan Indonesia dalam Angka yang memperlihatkan dalam hal-hal yang berkaitan dengan pembangunan
infrastruktur era Presiden Joko Widodo.
Semoga dengan terus dibangunnya infrastruktur di Indonesia dapat
memberikan dampat yang signifikan terhadap penuntasan permasalahan-permasalahan
yang terjadi terutama kesenjagan sosial dan ekonomi.
Your Affiliate Profit Machine is waiting -
BalasHapusPlus, earning money online using it is as easy as 1, 2, 3!
Here is how it all works...
STEP 1. Input into the system what affiliate products you intend to promote
STEP 2. Add push button traffic (it takes JUST 2 minutes)
STEP 3. See how the affiliate system explode your list and up-sell your affiliate products on it's own!
So, do you want to start making money???
You can test-drive the system for yourself risk free...