KOMUNIKASI BISNIS
PROSES KOMUNIKASI BISNIS
Disusun Oleh :
1. Yuliana
Shinta Ayu 021115199
2. Bulan
Kemerdekaan 021115233
3. Bambang
Tri Mulyono 021115235
4. Eka
Putri Puspasari 021115238
PROGRAM
STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS
EKONOMI UNIVERSITAS PAKUAN
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1 Latar Belakang
1
1.2 Rumusan Masalah
2
1.3 Maksud Dan Tujuan
2
BAB II PEMBAHASAN
3
2.1 Pengertian Proses Komunikasi
3
2.2 Pengertian
Proses Komunikasi Bisnis
4
2.3 Proses Penyusunan Pesan Bisnis (Bovee
And Thill)
5
2.4 Proses dan Tahapan Komunikasi
6
2.5 Tingkatan
Proses Komunikasi
9
2.6 Dimensi
Komunikasi dalam Organisasi
10
BAB III PENUTUP
12
3.1 Kesimpulan
12
3.2 Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
13
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
ini yang berjudul “PROSES KOMUNIKASI BISNIS” dapat tersusun hingga selesai .
Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Dan
harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena
keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Bogor,
Maret 2017
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses komunikasi terjadi dalam
interaksi sehari-hari, begitu juga dalam proses pembelajaran. Hujairah AH.
Sanaki menyatakan bahwa pembelajaran pada hakikatnya adalah proses komunikasi,
yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan ke penerima pesan. Pesan yang
diterima harus sesuai dengan apa yang disampaikan. Jika tidak, maka inilah yang
disebut dengan kesalahan dalam berkomunikasi.
Manusia di dalam kehidupannya harus
berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau
masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa
sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan
sesama dalam kelompok dan masyarakat. Di dalam kelompok ataupun organisasi, selalu
terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan masalah penting untuk kelangsungan
hidup kelompok, yang terdiri dari atasan dan bawahannya.
Di antara kedua belah pihak (atasan dan bawahan) harus ada two way communications atau komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik, untuk itu diperlukan adanya kerja sama yang diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik cita-cita pribadi, maupun kelompok.
Di antara kedua belah pihak (atasan dan bawahan) harus ada two way communications atau komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik, untuk itu diperlukan adanya kerja sama yang diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik cita-cita pribadi, maupun kelompok.
Untuk mencapai tujuan suatu
organisasi bisnis. Kerjasama tersebut terdiri dari berbagai maksud yang
meliputi hubungan sosial maupun kebudayaan. Hubungan yang terjadi merupakan
suatu proses adanya suatu keinginan masing-masing individu, untuk memperoleh
suatu hasil yang nyata dan dapat memberikan manfaat untuk kehidupan yang
berkelanjutan.
Masalah komunikasi ini adalah
inherent (melekat = sangat penting ) terhadap kebutuhan manusia. Rasanya tidak
mungkin seseorang hidup sempurna tanpa berkomunikasi dengan orang lain.
Demikian pulahalnya pada sebuah organisaisi bisnis, komuniukasi merupakan
sumber kehidupanya. Dalam melakukan sebuah komunikasi pastilah ada proses yang
berjalan. Kali ini pembahasan makalah akan terfokus pada proses yang ada dalam
komunikasi bisnis.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan proses komunikasi bisnis?
2. Bagaimana
proses komunikasi bisnis?
3. Macam-macam
komunikasi bisnis?
4. Tingkatan
proses komunikasi bisnis?
5. Dimensi
komunikasi dalam organisasi?
1.3 Maksud Dan Tujuan
Tujuan
penulisan makalah ini adalah untuk memberikan
pengetahuan dan informasi mengenai proses komunikasi bisnis, dan dapat
mengetahui proses dan tahapan komunikasi bisnis, juga dapat menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari. Pembuatan makalah ini juga bertujuan untuk menyelesaikan
tugas kelompok mata kuliah Komunikasi Bisnis.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Proses Komunikasi
Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga
dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikandengan komunikatornya. Proses komunikasi ini bertujuan untuk
menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada
umumnya). Proses komunikasi, banyak melalui perkembangan.Proses komunikasi
dapat terjadi apabila ada interaksi antarmanusia dan ada penyampaian pesan
untuk mewujudkan motif komunikasi. Tahapan proses komunikasi adalah
sebagai berikut :
1.
Penginterprestasian
Hal yang
diinterpretasikan adalah motif komunikasi, terjadi dalam diri komunikator.
Artinya, proses komunikasi tahap pertama bermula sejak motif komunikasi muncul
hingga akal budi komunikator berhasil menginterpretasikan apa yang ia pikir dan
rasakan ke dalam pesan (masih abstrak). Proses penerjemahan motif komunikasi ke
dalam pesan disebut interpreting.
2.
Penyandian
Tahap ini
masih ada dalam komunikator dari pesan yang bersifat abstrak berhasil
diwujudkan oleh akal budi manusia ke dalam lambang komunikasi. Tahap ini
disebut encoding, akal budi manusia berfungsi sebagai encorder,
alat penyandi: merubah pesan abstrak menjadi konkret.
3.
Pengiriman
Proses ini
terjadi ketika komunikator melakukan tindakan komunikasi, mengirim lambang
komunikasi dengan peralatan jasmaniah yang disebut transmitter,
alat pengirim pesan.
4.
Perjalanan
Tahapan
ini terjadi antara komunikator dan komunikan, sejak pesan dikirim hingga pesan
diterima oleh komunikan.
5.
Penerimaan
Tahapan
ini ditandai dengan diterimanya lambang komunikasi melalui peralatan jasmaniah
komunikan.
6.
Penyandian
Balik
Tahap ini
terjadi pada diri komunikan sejak lambang komunikasi diterima melalui peralatan
yang berfungsi sebagai receiver hingga akal budinya berhasil
menguraikannya (decoding).
7.
Penginterpretasian
Tahap ini
terjadi pada komunikan, sejak lambang komunikasi berhasil diurai kan dalam
bentuk pesan.
Proses
komunikasi dapat dilihat pada skema di bawah ini:
Proses komunikasi dapat dilihat dari
beberapa perspektif :
1. Perspektif
Psikologis
Perspektif
ini merupakan tahapan komunikator pada proses encoding, kemudian
hasil encodingditransmisikan kepada komunikan sehingga terjadi
komunikasi interpersonal.
2. Perspektif
Mekanis
Perspektif
ini merupakan tahapan disaat komunikator mentransfer pesan dengan bahasaverbal/non verbal.
2.2 Pengertian Proses Komunikasi Bisnis
Dalam Kamus Bahasa Inggris proses
didefiniskan sebagai setiap gejala yang menunjukkan adanya perubahan secara
berkesinambungan di dalam waktu. Apabila kita menerima konsep mengenai proses
tersebut, maka kita memandang sebuah peristiwa dan hubungannya sebagai hal yang
dinamis, selalu berubah, dan berkesinambungan. Apabila kita memberi label
kepada sesuatu sebagai proses, ini berarti bahwa sesuatu itu tidak memiliki
awal dan akhir, merupakan rangkaian yang tetap mengenai suatu peristiwa atau
kejadian. Jadi, unsur-unsur di dalam proses tersebut saling berinteraksi,
masing-masing memengaruhi terhadap satu sama lain.
Komunikasi
adalah pertukaran gagasan, pendapat, informasi, instruksi yang memiliki tujuan
tertentu. Sedangkan Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau
jasa kepada konsumen atau
bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Jadi, Proses Komunikasi Bisnis adalah
tahapan yang berkesinambungan dalam pertukaran gagasan, pendapat, informasi,
instruksi yang memiliki tujuan tertentu yang disajikan secara personal atau
kelompok melalui simbol - simbol atau sinyal bisnis.
2.3 Proses
Penyusunan Pesan Bisnis (Bovee And Thill)
1. Perencanaan (Planning
Phase), Menentukan apa yang akan dilakukan di masa yang akan datang. Dalam
perencanaan akan ditentukan hal-hal pokok atau mendasar dari pesan tsb. Spt:
maksud pesan, penerima, ide pokok dan saluran yang digunakan.
2. Pengorganisasian,
Tahap selanjutnya adalah menuangkan pesan tsb dalam bentuk tertulis. Penyusunan
kata-kata, kalimat, paragraf serta menentukan ilustrasi.
3.
Revisi, Pemeriksaan kembali apakah pesan yang disusun
sudah mampu mengekspesikan apa ide pokoknya.
Tabel Proses Penyusunan Pesan
Bisnis
Tahap
penulisan pesan
|
Rincian
Kegiatan
|
Perencanaan
pesan
|
1. Penentuan
tujuan
|
2.
Menganalisis audience
|
|
3. Menentukan
ide pokok
|
|
4. memilih
saluran dan media
|
|
Penyusunan
pesan
|
5.
Mengorganisasikan pesan
|
6.
Memformulasikan pesan
|
|
Revisi pesan
|
7.Mengedit
pesan
|
8.Menulis
ulang pesan
|
|
9. Membuat
pesan
|
|
10. Proof
Pesan
|
2.4 Proses
dan Tahapan Komunikasi
1. Proses komunikasi
Menurut
Courtland L. Bovee dan John V. Thil tahapan-tahapan dalam proses komunikasi
dapat dibagi menjadi lima tahap, yaitu:
1.
Pengirim mempunyai suatu ide atau
gagasan.
Ide dapat diperoleh dari berbagai sumber
yang terbentang luas dihadapan kita. Sebelum melakukan komunikasi syarat utama
adalah adanya ide/gagasan. Seorang komunikator yang baik, harus dapat menyaring
hal-hal yang tidak penting atau tidak relevan, dan memusatkan perhatian pada
hal-hal yang memang penting dan relevan. Proses tersebut dikenal sebagai
abstraksi.
2.
Ide diubah menjadi suatu pesan.
Dalam suatu proses komunikasi tidak
semua ide dapat diterima atau dimengerti dengan sempurna. Agar ide dapat
diterima dan dimengerti secara sempurna pengirim pesan harus memperhatikan
beberapa hal, yaitu: subjek (apa yang ingin disampaikan), maksud (tujuan),
audience, gaya personal, dan latar belakang budaya. Ide yang berbentuk abstrak
harus diubah kedalam bentuk pesan.
3.
Pemindahan pesan.
Setelah mengubah ide-ide ke dalam suatu
pesan, tahap berikutnya adalah memindahkan atau menyampaikan pesan melalui
berbagai saluran yang ada kepada si penerima. Pesan tak mungkin dapat dipahami
oleh pihak lain tanpa adanya pemindahan pesan. Panjang-pendeknya saluran
komunikasi yang digunakan, akan berpengaruh terhadap efektivitas penyampaian
pesan.
4.
Penerima menerima pesan.
Komunikasi antara seseorang dengan orang
lain akan terjadi, bila pengirim mengirimkan suatu pesan dan penerima menerima
suatu pesan pesan tersebut. Pesan tak mungkin dapat dipahami oleh pihak lain
tanpa adanya pemindahan pesan
5.
Penerima memberi tanggapan dan mengirim
umpan-balik kepada pengirim.
Umpan-balik
(feed back) adalah penghubung akhir dalam suatu mata rantai komunikasi. Ia
merupakan tanggapan penerima pesan yang memungkinkan pengirim untuk menilai
efektivitas suatu pesan. Feed back dapat berfungsi sebagai koreksi bagi
pengirim.
Proses komunikasi
diawali oleh sumber (source) baik individu ataupun kelompok yang berusaha
berkomunikasi dengan individu atau kelompok lain. Adapun langkah dalam
proses komunikasi sebagai berikut:
a.
Ideation yaitu penciptaan satu gagasan
atau pemilihan seperangkat informasi untuk dikomunikasikan. Ideation ini
merupakan landasan bagi suatu pesan yang akan disampaikan.
b.
Encoding, yaitu sumber menerjemahkan
informasi atau gagasan dalam wujud kata-kata, tanda-tanda atau lambang-lambang
yang disengaja untuk menyampaikan informasi dan diharapkan mempunyai efek
terhadap orang lain.
c.
Penyampaian pesan yang telah disandi
(encode). Sumber menyampaikan pesan kepada penerima dengan cara berbicara,
menulis, menggambar ataupun melalui suatu tindakan tertentu. Pada langkah
ketiga ini, kita mengenal istilah channel atau saluran, yaitu alat-alat untuk
menyampaikan suatu pesan. Saluran untuk komunikasi lisan adalah komunikasi
tatap muka, radio dan telepon. Sedangkan saluran untuk komunikasi tertulis
meliputi setiap materi yang tertulis ataupun sebuah media yang dapat
mereproduksi kata-kata tertulis. Sumber berusaha untuk mebebaskan saluran
komunikasi dari gangguan ataupun hambatan, sehingga pesan dapat sampai kepada
penerima seperti yang dikehendaki.
d.
Perhatian dialihkan kepada penerima pesan.
Jika pesan itu bersifat lisan, maka penerima perlu menjadi seorang pendengar
yang baik, karena jika penerima tidak mendengar, pesan tersebut akan hilang.
Dalam proses ini, penerima melakukan decoding, yaitu memberikan penafsiran
interpretasi terhadap pesan yang disampaikan kepadanya. Pemahaman
(understanding) merupakan kunci untuk melakukan decoding dan hanya terjadi
dalam pikiran penerima. Akhirnya penerimalah yang akan menentukan bagaimana
memahami suatu pesan dan bagaimana pula memberikan respons terhadap pesan
tersebut.
e.
Proses terakhir dalam proses komunikasi
adalah feedback atau umpan balik yang memungkinkan sumber mempertimbangkan
kembali pesan yang telah disampaikannya kepada penerima. Respons atau umpan
balik dari penerima terhadap pesan yang disampaikan sumber dapat berwujud
kata-kata ataupun tindakan-tindakan tertentu. Penerima bisa mengabaikan pesan
tersebut ataupun menyimpannya. Umpan balik inilah yang dapat dijadikan landasan
untuk mengevaluasi efektivitas komunikasi.
2. Tahapan Komunikasi
Proses komunikasi bisnis melalui tiga
tahap yaitu, perencanaan, penyusunan, dan revisi pesan. Adapun uraian sebagai
berikut:
a. Perencanaan,
merupakan menentukan apa yang dilakukan di masa mendatang. Merencanakan hal-hal
pokok atau mendasar dari pesan yang akan dikomunikasikan. langkah-langkah
perencanaan :
1.
Penentuan tujuan, tujuan komunikasi
bisnis adalah memberi informasi, persuasi (membujuk) dan tidak melakukan
kolaborasi dengan audiens. Tujuan disini menentukan seberapa tingkat
partisipasi audiens yang diharapkan dan tingkat pengendalian yang dimiliki
dalam memberikan pesan-pesan. Dengan tujuan yang jelas diharapkan komunikasi
mampu menerima dan memahami apa yang disampaikan komunikator. Setelah
menentukan tujuan tahapan selanjutnya adalah menguji pengiriman dan respon
komunikasi.
2.
Analisis audiens, bisa dari pembaca
ataupun pendengar presentasi, surat, memo dan laporan, misalnya manajer,
atasan, rekan kerja, bawahan dan masyarakat umum. Orang-orang tersebut
mempunyai perbedaan dalam pemahaman komunikan. Factor-faktor yang perlu
diperhatikan dalam analisis audiens.
o
Menyusun profil audiens
o
Memuaskan kebutuhan informasi audiens
o
Memuaskan kebutuhan emosional audiens
3.
Penentuan ide pokok, merupakan
pernyataan tentang suatu topik yang menjelaskan isi dan tujuan dari topik
tersebut.
4.
Pemilihan saluran media
b. Penyusunan
pesan
Langkah-langkah dalam penyusunan pesan
1. Mengorganisasikan
pesan bisnis, yang baik adalah apabila semua elemen di satukan dalam suatu pola
yang (berfikir secara logis). Organisasi pesan yang baik dapat menjamin
keberhasilan pesan tersebut. Ada dua tahap dalam mengorganisasi pesan:
o
Mengidentifikasikan dan mengelompokkan
ide-ide
o
Mengatur dan menyeleksi ide-ide yang
berkaitan secara logis
2. Memformulasikan pesan bisnis, tahapan
dalam memformulasikan pesan bisnis ada dua:
o
Konsep awal, biasanya belum sempurna,
penuangan ide dalam tulisan kemudian dilanjutkan dengan perbaikan dariide
pokok.
o
Gaya dan tekanan, gaya(style) meliputi
hubungan yang ingin dinyatakan dalam pesan, penggunaan sikap, menekankan sifat positif
dan kredibilitas.
c. Revisi
Tahapan-tahapan dalam revisi diantaranya;
o
Edit pesan, tahap pertama dalam revisi
adalah pengeditan isi dan organisasi pesan.
o
Menulis ulang pesan, ketika melakukan
pengeditan pesan bisnis, kadang-kadang komunikator menemukan kata-kata,
kalimat, bahkan keseluruhan pesan harus diperbarui. Maka dari itu yang perlu
diperhatikan adalah batasan waktu (deat line) dari penyelesaian pesan.
o
Memproduksi pesan, langkah ini membahas
tentang bagaimana komunikator benar-benar mendesain pesan yang akan disampaikan
kepada audiens, khususnya dalam komunikasi tertulis. Audiens mempunyai
keterbatasan dalam memahami pesan yang terlalu panjang atau halaman pesan yang
penuh dengan kata-kata.
2.5 Tingkatan Proses Komunikasi
Menurut Denis
McQuail, secara umum kegiatan/proses komunikasi dalam masyarakat berlangsung
dalam 6 tingkatan sebagai berikut :
1.
Komunikasi intra-pribadi
(intrapersonal communication),yakni
proses komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang, berupa pengolahan
informasi melalui pancaindra dan sistem syaraf. Contoh : berpikir, merenung,
menggambar, menulis sesuatu, dan lain-lain.
2.
Komunikasi antar-pribadi,yakni
kegiatan komunikasi yang dilakukan secara langsung antara seseorang dengan
orang lainnya. Misalnya percakapan tatap muka, korespondensi, percakapan
melalui telepon, dan lain-lain.
3.
Komunikasi dalam kelompok,yakni kegiatan komunikasi yang
berlangsung di antara suatu kelompok. Pada tingkatan ini, setiap individu yang
terlibat masing-masing berkomunikasi sesuai dengan peran dan kedudukannya dalam
kelompok. Pesan atau informasi yang disampaikan juga menyangkut kepentingan
seluruh anggota kelompok, bukan bersifat pribadi. Misalnya, diskusi antara
dosen dan mahasiswa di kelas tentang topik bahasan perkuliahan.
4.
Komunikasi antar-kelompok/asosiasi, yakni kegiatan komunikasi yang
berlangsung antara suatu kelompok dengan kelompok lainnya. Jumlah pelaku yang
terlibat boleh jadi hanya dua atau beberapa orang, tetapi masing-masing membawa
peran dan kedudukannya sebagai wakil dari kelompok/asosiasinya masing-masing.
5.
Komunikasi Organisasi,komunikasi
organisasi mencakup kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi dan komunikasi
antar organisasi.Bedanya dengan komunikasi kelompok adalah bahwa sifat
organisasi lebih formal dan lebih mengutamakan prinsip-prinsip efisiensi dalam
melakukan kegiatan komunikasinya.
6.
Komunikasi dengan masyarakat
secara luas,pada
tingkatan ini kegiatan komunikasi ditujukan kepada masyarakat luas. Bentuk
kegiatan komunikasinya dapat dilakukan melalui dua cara : a) Komunikasi massa,
yaitu komunikasi melalui media massa. Seperti radio, surat kabar, TV, dan
sebagainya. b) Komunikasi langsung atau tanpa melalui media massa. Misalnya
ceramah, atau pidato di lapangan terbuka.
2.6 Dimensi Komunikasi dalam Organisasi
Organisasi
sebagai kerangka (framework) menunjukkan adanya pembagian tugas antara
orang-orang di dalam organisasi itu dan dapat diklasifikasikan sebagai tenaga
pimpinan dan tenaga yang dipimpin. Untuk menyelenggarakannya dan mengawasi
pelaksanaan tujuan yang akan dicapai, pimpinan atau administrator mengadakan
peraturan sedemikian rupa. Dimana pimpinan tidak perlu berkomunikasi langsung
dengan seluruh karyawan. Pimpinan membuat kelompok menurut jenis pekerjaannya
dan mengangkat seorang sebagai penanggung jawab atas kelompoknya.
Dengan demikian
pimpinan cukup berkomunikasi dengan para penanggung jawab kelompok. Jumlah
kelompok serta besarnya kelompok bergantung pada besar-kecilnya organisasi.
Untuk memperoleh kejelasan, komunikasi dapat dibagi menjadi dua dimensi, yaitu
: komunikasi vertikal dan komunikasi horizontal.
1. Komunikasi
vertical
Komunikasi
vertikal, dalam sebuah organisasi berarti bahwa informasi mengalir dari jabatan
berotoritas lebih tinggi kepada mereka yang berotoritas lebih rendah (downward
communications). Mereka yang berotoritas lebih rendah ke jabatan
berotoritas lebih tinggi (upward communications), adalah
komunikasi dari pimpinan kebawahan dan dari bawahan kepada pimpinan secara
timbal-balik (two-way traffic communications).dalam komunikasi
vertikal, pimpinan memberikan instruksi-instruksi, petunjuk-petunjuk,
informasi-informasi, penjelasan-penjelasan, dan lain-lain kepada bawahannya.
Dalam pada itu, bawahan memberikan laporan-laporan, saran-saran dan sebagainya
kepada pimpinan.
Komunikasi dua
arah secara timbal-balik tersebut dalam organisasi sangat penting sekali.
Karena jika hanya satu arah saja dari pimpinan kepada bawahan, maka roda
organisasi tidak akan berjalan dengan baik. Pimpinan perlu mengetahui laporan,
tanggapan, atau saran para karyawan sehingga suatu keputusan atau kebijaksanaan
dapat diambil dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan. Komunikasi
vertikal dapat dilakukan secara langsung antara pimpinan seluruh karyawan,
komunikasi vertikal yang lancar, terbuka, dan saling mengisi merupakan pencerminan
sikap kepemimpinan yang demokratis, yakni jenis kepemimpinan yang paling baik
diantara jenis-jenis kepemimpinan lainnya.
2. Komunikasi
horizontal
Komunikasi
horizontal adalah komunikasi secara mendatar. Komunikasi horizontal terdiri
dari penyampaian informasi di antara rekan-rekan sejawat dalam unit kerja yang
sama. Unit kerja meliputi individu-individu yang ditempatkan pada tingkat
otoritas yang sama dalam organisasi dan mempunyai atasan yang sama. Bentuk
komunikasi horizontal yang paling umum mencakup semua jenis kontak
antarpersona.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Proses Komunikasi Bisnis adalah tahapan
yang berkesinambungan dalam pertukaran gagasan, pendapat, informasi, instruksi
yang memiliki tujuan tertentu yang disajikan secara personal atau kelompok
melalui simbol - simbol atau sinyal bisnis.
Langkah-langkah dalam
proses komunikasi diantaranya; Ideation, Encoding, Penyampaian pesan
yang telah disandi (encode), Perhatian dialihkan kepada penerima pesan,
feedback. Adapun tahap komunikasi diantaranya; perencanaan, penyusunan, dan
revisi pesan.
3.2 Saran
Demikian makalah ini kami buat. Apabila
terdapat kesalahan dalam penulisan dan pembahasan makalah ini kami mohon maaf.
Kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan untuk lebih baiknya
makalah yang kami buat selanjutnya. Selamat membaca dan semoga bermanfaat.
DAFTAR
PUSTAKA
http://kujpalupi.blogspot.co.id/2015/05/proses-komunikasi-bisnis.html
diakses pada tanggal 23 Maret 2017 Pukul 18:52 WIB
http://jurnalapapun.blogspot.co.id/2014/03/tahapan-tahapan-dalam-proses-komunikasi.html
Diakses pada tanggal 23 Maret 2017 Pukul 18:55 WIB
Strange "water hack" burns 2lbs overnight
BalasHapusWell over 160k men and women are losing weight with a easy and SECRET "liquid hack" to lose 1-2lbs each night as they sleep.
It is very simple and works every time.
You can do it yourself by following these easy steps:
1) Go grab a clear glass and fill it half the way
2) Then use this weight loss HACK
so you'll be 1-2lbs skinnier the next day!
Water Hack Burns 2 lb of Fat OVERNIGHT
BalasHapusAt least 160 thousand men and women are trying a easy and SECRET "liquid hack" to lose 2lbs each night as they sleep.
It is effective and works on anybody.
Here are the easy steps for this hack:
1) Hold a clear glass and fill it with water half full
2) And then learn this strange hack
and you'll be 2lbs thinner as soon as tomorrow!