Kelompok 5
ENENG SITI NURAENI 021115217
BAMBANG TRI
MULYONO 021115235
EKA PUTRI PUSPASARI 021115238
DINI NURFAZRIA RIDWAN 021115239
FIKA FAJARYANI 021115240
DESSY MULYANI 021115248
MUHAMMAD AMBIYA 021115250
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAKUAN
2015/2016
TATA SURYA
ü Manusia
berusaha memahami alam semesta ini dari zaman dahulu bahkan sampai sekarang.
Pada jaman kejayaan Yunani, orang percaya bahwa Bumi merupakan pusat dari alam
semesta ini ( Geosentrisme ). Namun, berkat pengamatan dan pemikiran yang lebih
tajam, pandangan itu berubah sejak Zaman abad pertengahan yang dipelopori oleh
Copernicus menjadi Heliosentrik, yaitu matahari menjadi pusat beredarnya bumi
dan planet-planet lain.
ý Pengertian
alam semesta itu sendiri mencakup tentang Mikrokosmos dan Makrokosmos.
Mikrokosmos ialah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat kecil, misalnya
atom, elektron, sel, amoeba, dan sebagainya.Sedangkan makrokosmos ialah
benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya bintang, planet
ataupun galaksi. Dengan diperolehnya berbagai pesan dan beraneka ragam cahaya
dari benda-benda langit yang sampai di bumi.
ý TEORI KEADAAN TETAP (STEADY–STATE THEORY)
Teori
ini dikemukakan oleh Fred Hoyle, herman bondi, thomas Gold ( 1948 ). Teori ini
berdasarkan prinsip osmologi sempurna yang menyatakan bahwa alam semesta,
dimana pun dan bilamanapun selalu sama. Berdasarkan prinsip tersebutlah alam
semesta terjadi pada suatu saat tertentu dimasa yang telah lalu sampai
sekarang. Segala sesuatu di alam semesta ini selalu tetap sama walaupun
galaksi-galaksi saling bergerak menjauhi satu sama lain. Teori ini ditunjang
oleh kenyataan, bahwa galaksi baru mempunyai jumlah yang sebanding dengan
galaksi lama.Dengan kata lain bahwa tiap-tiap galaksi yang terbentuk, tumbuh,
menjadi tua, dan akhirnya mati, jadi, teori ini beranggapan bahwa alam semesta
itu tak terhingga besarnya dan tak terhingga tuanya ( Tanpa awal dan tanpa
akhir ).
ì TEORI LEDAKAN BESAR (BIG BANG THEORY)
Teori ledakan ini bertolak dari
asumsi adanya suatu massa yang sangat besar dan mempunyai berat jenis yang juga
sangat besar. Kemudian massa tersebut meledak dengan hebat karena adanya reaksi
inti (George Lemaitre, 1930). Massa itu kemudian berserak mengembang dengan
sangat cepatnya menjauhi pusat ledakan. Setelah berjuta-juta tahun, massa yang
berserak itu membentuk kelompok-kelompok galaksi yang ada sekarang. Mereka
harus bergerak menjauhi titik pusatnya. Teori ini didukung oleh kenyataan dari
pengamatan bahwa galaksi-galaksi itu memang bergerak menjauhi titik pusat yang
sama. Selain itu, teori ini didukung oleh pakar astronomi Arno Penzias dan
Robert Wilson yang menemukan radiasi gelombang mikro.
MACAM-MACAM GALAKSI DAN PROSES TERBENTUKNYA GALAKSI
_ Galaksi Elips
Galaksi
Elips merupakan galaksi yang sudah tua, terbentuk dari bintang-bintang yang
sudah tua, lebih redup dibandingkan tipe spiral dengan banyak bintang merah
besar, pambentukan bintang baru sudah berhenti.
_ Galaksi Spiral
Galaksi
Spiral berbentuk spiral amat besar dengan inti di tengah (nukleus)dan lengan
spiral dan cakram (disk). Pada lengan ini terkonsentrasi debu dan gas (nebulae)
dimana terdapat pembentukan bintang aktif, bila dilihat dari samping, galaksi
ini tampak seperti elips berlengan dan dikelilingi atmosfer bercahaya, serta
terdapat lingkaran-lingkaran kumpulan beribu-ribu bintang yang disebut Globular
Cluster. Jumlah galaksi ini kurang lebih 80% dari galaksi yang ada. Salah satu
contoh galaksi spiral adalah galaksi Canes Venatici.
_ Galaksi Tak Beraturan
Galaksi
Tak Beraturan terdiri dari bermiliar-miliar bintang muda berwarna putih
kebiruan dan bintang raksasa biru yang sangat panas. Diantara bintang-bintang
tersebut bertebaran gas dan debu luar angkasa. Banyaknya galaksi berbentuk tak
beraturan ialah 3%.
_ Bima Sakti
Induk
dari matahari kita ialah galaksi Bima Sakti atau Milky Way, karena berdasarkan
pengamatan, Galaksi Bima Sakti bila dilihat dari atas berwujud seperti spiral
raksasa yang berputar. Dari samping terlihat seperti elips yang sangat besar.
Bintang-bintang bertebaran dalam lengan spiral, diantaranya matahari kita.
Jaraknya 30.000 tahun cahaya dari pusat galaksi atau 20.000 tahun cahaya dari
ujung atau pinggir galaksi. Galaksi Bima Sakti bergaris tengah 100.000 tahun
cahaya. Makin ke tengah, tebaran bintang makin merapat dan diperkirakan pusat
galaksi merupakan bola bintang raksasa sehingga galaksi ini berbentuk bulat
pipih seperti kue cucur.
TEORI TERBENTUKNA TATA SURYA
Tata surya terdiri dari
benda-benda seperti meteor-meteor, planet, satelit, komet-komet, debu dan gas
antar planet yang beredar mengelilingi matahari sebagai pusatnya. Banyak teori
yang dikemukakan tentang terbentuknya tata surya namun dari beberapa teori
tersebut belum ada satu pun yang diterima oleh semua pihak, teori-teori
tersebut diantaranya :
• Teori Nebular
Dikemukakan oleh Kant dan
Laplace (1796) yang meyakini terbentuknya tata surya merupakan kondensasi awan
panas atau kabut gas yang sangat panas, yang sebagian terpisah dan merupakan
cicin yang mengelilingi pusat. Pusatnya itu menjadi sebuah bintang atau
matahari. Bagian yang mengelilingi pusat tersebut berkondensasi membentuk suatu
formula yang serupa dengan terbentuknya matahari tadi, setelah mendingin,
benda-benda ini akan menjadi planet-planet seperti bumi dengan benda-benda yang
mengelilinginya.
• Teori planettesimal
Dikemukakan
oleh Chamberlain dan Moulton. Hipotesis ini bertitik tolak dari pemikiran yang
sama dengan teori Nebular yang menyatakan bahwa system tata surya terbentuk
dari kabut gas yang sangat besar, berkondensasi, perbedaannya ialah terletak
pada asumsi bahwa terbentuknya planet-planet itu tidak harus dari satu badan,
tetapi diasumsikan adanya bintang besar lain yang kebetulan sedang lewat di
dekat bintang yang merupakan bagian dari tata surya kita. Kabut gas dari
bintang lain itu sebagian terpengaruh oleh daya tarik matahari kita dan setelah
mendingin terbentuklah benda-benda yang disebut Planettesemal. Planettesemal
merupakan benda-benda kecil yang padat. Teori ini merupakan jawaban dari
pertanyaan mengapa ada satelit-satelit pada Jupiter maupun saturnus yang
orbitnya berlawanan rotasi planet itu.
• Teori Tidal atau teori pasang surut
Dikemukakan oleh James dan
Harold Jeffreys (1919). Menurutnya planet merupakan pecikan dari matahari yang
disebut Tidal. Tidal yang besar akan menjadi planet baru disebabkan karena
bergerak mendekatnya dua matahari, hal ini jarang sekali terjadi. Seperti dalam
teori diatas bahwa dua bintang yang saling mendekat akan membentuk planet yang
baru.
Komentar
Posting Komentar